Bagaimana Tanda-tanda akan datangnya Krisis Ekonomi Pada Suatu Negara??

OLAHAN INTERNET. Bagaimana Tanda-tanda akan datangnya Krisis Ekonomi(Deflasi Spiral) Pada Suatu Negara??

Jika kita perhatikan secara seksama,belakangan ini Semenjak menjamurnya Wabah Covid 19 di berbagai Negara di dunia,maupun daerah-daerah terutama di Indonesia kini mulai banyak barang dan jasa yang harganya turun.seperti
contohnya: berupa harga penginapan,harga mobil,buku serta komoditas seperti batubara dan minyak,bahkan bahan makanan pokok seperti daging ayam dan telur juga harganya sudah mulai turun.

Bagaimana Tanda-tanda akan datangnya Krisis Ekonomi(Deflasi Spiral) Pada Suatu Negara??
Gambar Ilustrasi:penurunan dan kenaikan harga karena wabah 

Jika mungkin kita berpikir, harga-harga naik terus, Berarti apakah ekonomi kita lagi jelek atau bahkan menurun ?"

"Coba kalau ekonomi kita bagus pasti harga-harga pada murah"."Kapan harga setiap barang-barang maupun Produk jadi murah?"

Nah berdasarkan data Diatas,jika barang maupun produk mengalami penurunan harga,itu artinya Ekonomi Suatu Negara sedang mengalami penurunan.

Dalam sudut pandang ekonomi makro
fenomena penurunan harga ini namanya deflasi atau biasa disebut juga dengan inflasi negatif.

Deflasi ini adalah kebalikannya dari inflasi.sedangkan kalau inflasi adalah fenomena kenaikan harga.deflasi ini adalah fenomena penurunan harga inflasi dan deflasi itu bisa berbahaya secara ekonomi
kalau kadarnya sudah berlebihan.


Deflasi Maupun Inflasi keduanya itu bisa sama-sama menyebabkan krisis ekonomi
walaupun gejalanya itu bertolak belakang.

contohnya kita bisa lihat krisis ekonomi akibat hiperinflasi di Venezuela sejak tahun 2016 dan krisis ekonomi akibat deflasi para di Amerika di tahun 1930-an.

Loh kenapa ya deflasi bisa menyebabkan krisis ekonomi?kan Bagus dong kalau harga barang-barang tuh jadi murah.Dalam menilai ekonomi makro kita itu harus mengerti
bahwa ekonomi itu tidak bisa dilihat dari sudut pandang konsumen saja tapi dari sudut pandang produsen juga.

Ingat, setiap uang yang kita belanjakan adalah penghasilan bagi orang lain artinya apa?harga-harganya yang semakin murah ini adalah tanda bahwa penghasilan masyarakat semakin menurun dan kalau hal ini tidak segera ditanggulangi inilah yang bisa berpotensi menjadi deflasi spiral yang sangat berbahaya.


Sebelum kita bahas lebih jauh tentang dampak dan bahaya deflasi yang berlebihan
aku mau jelaskan dulu diman akar masalahnya.

Hal pertama yang harus kita ketahui adalah
kenapa harga barang dan jasa itu bisa turun?

Apa sih yang bikin para pedagang terpaksa
Menurunkan harga barang dagangannya?

penyebabnya itu bisa jadi dua faktor yang pertama adalah ketersediaan barangnya itu berlebih atau biasa disebut dengan oversupply dan faktor kedua adalah permintaan terhadap barang atau jasa itu menurun atau biasa disebut dengan low demand.


yang jelas berbahaya itu adalah faktor yang kedua yaitu menurunnya permintaan dari konsumen.penyebabnya bisa jadi bermacam-macam tapi umumnya disebabkan karena daya beli konsumen yang semakin menurun.

penurunan daya beli konsumen itu bisa dipicu oleh berbagai hal,bisa jadi karena peredaran uang yang mandek gara-gara ada kredit utang macet yang skalanya sangat besar seperti yang terjadi di Amerika tahun 2008

bisa juga karena kondisi setelah perang seperti yang terjadi di Eropa tahun 1920-an
atau bisa juga gara-gara wabah pandemi seperti sekarang di tahun 2020 ini yaitu Dampak Virus Corona(covid-19).terlepas dari apapun penyebab turunnya daya beli konsumen deflasi itu bisa jadi semakin berbahaya kalau sudah berubah menjadi deflasi spiral.


Dimana,turunnya daya beli konsumen memicu lesunya transaksi perdagangan.perdagangan yang lesu ini, bikin para pengusaha terpaksa menurunkan harga.

harga yang turun ini, memicu kerugian bagi pemilik usaha.kerugian usaha akhirnya memicu PHK massal.

PHK massal ini memicu pengangguran dan banyaknya pengangguran itu akan kembali memicu daya beli konsumen yang semakin menurun dan seterusnya.

Rantai sebab-akibat ini bisa terus berputar semakin parah sehingga namanya itu disebut dengan deflasi spiral.yang lebih parah lagi Kalau penurunan ekonomi itu memicu kredit macet baik dalam skala individu,skala perusahaan bahkan sampai sekarang negara.


karena tentu saja penurunan transaksi itu efeknya bisa kemana-mana mulai dari penurunan penghasilan sebuah keluarga,penurunan pemasukan di perusahaan sampai penurunan pendapatan pajak di sebuah negara.

kalau kondisi ini berlarut-larut maka secara teknis buah negara itu bisa mengalami yang namanya resesi dimana Resesi itu ditandai dengan penurunan pertumbuhan GDP atau pendapatan domestik bruto sampai ke level negatif selama 2 kuartal berturut-turut.

ironisnya efek psikologis yang ditimbulkan juga bisa semakin memperparah deflasi spiral yang terjadi.di mana, masyarakat cenderung menunda belanja dan para pengusaha tuh tidak mau ngambil keputusan keuangan untuk menghindari risiko bisnis.

Deflasi spiral yang terjadi bisa semakin parah.puncak dari skenario terburuk deflasi spiral adalah kalau penurunan harga tersebut sudah sampai ke industri, kebutuhan, makanan pokok.

bayangkan saja, bagaimana susahnya para petani, peternak, dan nelayan yang terus merugi karena harga jual produk mereka semakin murah banget sampai-sampai mereka itu memutuskan untuk tidak melihat kerja lagi.

Dalam beberapa kasus bahkan ada para petani yang mengambil hasil pertanian seadanya buat kebutuhan mereka dan sisa hasil panen itu dibakar atau dibiarkan membusuk begitu saja karena ongkos panen dan transportasinya itu bisa jadi lebih mahal
daripada harga jual yang sudah terlalu murah.

kalau tidak ada hasil pangan yang diproduksi
ini tuh bisa memicu wabah kelaparan di berbagai tempat seperti yang sempat terjadi ketika great depression melanda Amerika tahun 1930-an.

Nah terus sekarang pertanyaannya Apa solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah atau meredam dampak dari deflasi spiral ini?

Kuncinya sebetulnya cuma satu yaitu transaksi perdagangan itu harus digenjot lagi supaya ekonomi bisa bangkit.kalau transaksi perdagangan itu bisa ditingkatkan secara signifikan itu bisa memutus rantai deflasi spiral.

para pengusaha bisa kembali aktif berbisnis
para pengangguran bisa kembali mendapatkan pekerjaan.daya beli konsumen naik, dan transaksi perdagangan juga bisa pulih lagi.

beberapa hal yang biasanya diupayakan sama pemerintah untuk membangkitkan kembali gairah konomi yaitu;

1.Menurunkan Tingkat suku Bunga


yang pertama menurunkan tingkat suku bunga acuan sampai ke level yang sangat rendah, nol, atau bahkan negatif

Tujuannya apa?supaya para pengusaha itu berani untuk meminjam uang ke bank untuk modal usaha dan akhirnya menciptakan lapangan kerja baru.

2.Mencetak Uang


yang kedua mencetak uang dan uangnya disalurkan ke sektor-sektor produktif yang menyerap tenaga kerja.

ini adalah kebijakan yang dilakukan pemerintahan Franklin D.Roosevelt di Amerika tahun 1930an untuk memerangi Great Depression dalam sejarah ekonomi, kebijakan rosevelt ini tuh dikenal dengan nama The New Deal.

3.Bank Sentral Melakukan Pembelian Surat berharga


yang ketiga, Bank Sentral melakukan pembelian terhadap surat-surat berharga di pasar uang seperti obligasi,surat Bank Indonesia dan surat berharga pasar uang.

Dengan membeli surat-surat berharga
maka jumlah uang yang beredar di perekonomian akan semakin banyak.

kebijakan ini kalau di Indonesia itu dikenal dengan nama operasi pasar terbuka.Kalau di luar negeri biasa dikenal dengan istilah Quantitative Easing.


4.Lanjut ke yang keempat, penetapan cadangan minimum atau reserve requirement policy


Lanjut ke yang keempat, penetapan cadangan minimum atau reserve requirement policy yaitu dengan menurunkan cadangan minimum kas yang harus dipenuhi oleh bank.dengan turunnya cadangan minimum kas yang harus dipenuhi oleh bank umum,jadi bank umum bisa menyalurkan lebih banyak uang kepada para peminjam buat modal usaha.

5.Meringankan Tarif Pajak


yang kelima meringankan tarif pajak penurunan tarif pajak yang inu bisa bikin masyarakat punya lebih banyak uang.dengan lebih banyaknya uang yang dimiliki masyarakat diharapkan hal tersebut bisa meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat

selain kelima poin yang udah disebutkan tersebut sebetulnya masih banyak kebijakan lain yang bisa dilakukan seperti; meningkatkan aktivitas belanja negara,
Menaikkan upah minimum, dan lain-lain.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak