OLAHAN INTERNET.Mengapa Rata-rata Semua Negara memiliki Utang?Terus Negara Maju Mendapat Utang Darimana?Selamat datang kembali Pada Topik Bahasan Seputar informasi pengetahuan Tentang Uang,bisnis,saham Sebagai media pembelajaran dan share ilmu pengetahuan.
Pada Topik Tulisan Artikel ini, aku mau bahas secara Lengkap tentang Utang Negara Serta Cara Menghitung Utang Negara .Dimana,Utang negara ini sendiri tuh mencakup dari utang pemerintah dan juga utang swasta.
Sebelum Lanjut, aku akan bahas terlebih dahulu spesifik tentang utang luar negeri sebuah negara terhadap negara lain sampai lembaga internasional atau kalau dalam istilah ekonomi disebut dengan EXTERNAL DEBT.
Nah, sebelum bahas tentang ini,Saya Mau ingatkan dulu kalau topik terkait utang negara itu agak sensitif buat dibahas.Jadi, aku mau tegaskan dulu, jika Artikel ini
BUKAN Ditulis Untuk menyalahkan pihak mana pun atau buat kepentingan politik apa pun.
artikel ini dibuat hanyalah semata-mata buat tujuan edukasi yang pastinya berdasarkan data dan fakta yang ada.
Baca Juga: Mengetahui Fungsi Dan Peran Bank Sentral Dalam Perekonomian Suatu Negara
Selain itu, konteks utang negara
yang dibahas di sini tidak terbatas pada negara Indonesia saja tapi juga berlaku secara global.
Oke, mari kita Bahas secara Lengkap:
Apakah Kamu tahu, lebih dari 90% negara
di dunia ini punya utang?Termasuk negara-negara yang dianggap paling maju dari sisi ekonomi seperti Amerika, China, Jepang, Inggris,Jerman, Kanada, dll.
Semuanya itu punya utang luar negeri Bahkan, negara-negara maju yang tadi aku sebutkan itu termasuk negara yang jumlah utangnya terbesar di dunia.
Ada nggak sih negara yang
Tidak punya utang sama sekali?Jawabannya Ada, tapi jumlahnya itu sangat sedikit Contohnya nih: Brunei, Vatikan, Andorra dan beberapa negara kecil atau teritori independen lainnya.
Baca Juga: Pengertian Redenominasi,Tujuan Dan Dampaknya
Nah sekarang pertanyaannya,
kenapa sebagian besar negara itu mengutang atau memiliki Utang?Terus, kalau semua negara maju mengutang,yang memberi Utang siapa dong?
Oke, untuk menjawab semua itu,aku harus jelasin dulu,bedanya utang negara sama utang pribadi yang biasa kita lakukan sehari-hari.
Kalau kita sebagai masyarakat, biasanya kita
ngutang itu kalau lagi kepepet dan tidak punya uang,Entah mengutang ke pinjaman online atau mengutang ke warung dan ke warteg.
Makanya , kalau di masyarakat awam kayak kita utang itu biasanya dipersepsikan sebagai hal yang negatif
Dalam skala negara, perspektifnya itu berbeda.Utang itu tidak identik sama negara miskin atau tindakan yang malu-maluin.Kamu bisa cek sendiri, bahwa negara-negara yang ekonominya maju dan sejahtera malah punya jumlah utang yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Baca Juga: Pengertian Dan Penyebab Terjadinya Resesi Ekonomi Pada Suatu Negara
Nah, di sini kita harus mengerti dulu jika utang dalam skala negara itu tidak selalu
karena negaranya miskin atau negaranya tidak bisa produktif.Justru, utang dalam skala negara itu bisa dipakai buat mengakselerasi atau mempercepat kemajuan sebuah negara.
Dengan catatan, rasio utangnya itu harus sehat dan wajar,penggunaan atau alokasi dananya juga harus bisa dipertanggung-jawabkan.
Maksudnya 'bisa dipertanggung-jawabkan'
tuh gimana sih?Maksudnya, utang tersebut dialokasikan untuk pengembangan sektor-sektor produktif yang nantinya bisa mendatangkan uang untuk negara sekaligus bisa bermanfaat juga buat masyarakat.
Dengan mengalokasikan utang buat sektor produktif suatu negara itu jadi punya kapasitas buat mengembalikan utang tersebut sekaligus mempercepat kemajuan negaranya.
Hal ini biasa dilakuin oleh banyak negara di dunia Jadi tidak terbatas pada negara Indonesia saja tapi juga termasuk negara-negara maju dan negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Mengatur Keuangan Di saat Krisis Ekonomi
Sekarang mungkin kamu penasaran bagaimana sih caranya kita mengukur utang suatu negara itu?apakah masih sehat dan wajar atau tidak?
Nah, salah satu alat ukur yang populer adalah menggunakan rasio utang terhadap GDP atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Singkatnya, kita itu membandingkan jumlah utang dengan jumlah produktivitas negara yang bersangkutan
Cara menghitungnya yaitu, jumlah utang dibagi dengan GDP satu tahun dikali 100%
Bisa dibilang, rasio utang terhadap GDP ini bisa mencerminkan kapasitas atau kemampuan negara dalam membayar utangnya.
Misalnya Thailand: Rasio utang negara
Thailand terhadap GDP-nya tuh 33% di tahun 2017 Artinya, Thailand tuh punya utang sebesar 33% dari kemampuan produktivitas negaranya selama satu tahun
Ibaratnya nih, total pendapatan kamu
dalam setahun itu 100 juta rupiah Nah, utang yang kamu punya itu 33 juta rupiah.Dengan rasio tersebut, kita jadi bisa lihat Sebesar apa jumlah utang negara kalau dibandingkan sama kemampuan produktivitas negara yang bersangkutan.
Negara apa aja yang rasio utang terhadap GDP-nya tinggi?Misalnya, Belanda, 522 persen.Singapura, 453 persen.Inggris, 313 persen.Jerman, 145 persen.Amerika, 115 persen.Dan lain-lain.
Contoh negara yang rasio utangnya kecil
adalah?Misalnya Nigeria, cuma 3 persen.China, di angka 15 persen.dan India 19 persen.
Terus, kalau Indonesia sendiri gimana?
Berapa sih rasionya?Terhitung bulan Mei 2020 lalu rasio utang Indonesia berada di posisi 34,5 persen dari GDP.
Semoga sekarang kamu jadi lebih paham
Bagimana cara mengukur apakah utang negara itu masih wajar atau udah terlalu besar.
Jadi, jangan kaget dulu jika mendenger
utang negara tuh udah sekian triliun
Kalau disebut nominal begitu kan kesannya utangnya tuh terlihat sangat besar di mata kita yang cuma rakyat biasa.
Yang perlu dicek lebih lanjut adalah
bagaimana rasio utangnya terhadap GDP
dan juga indikator lainnya seperti primary balance di APBN.
kalau di Indonesia sendiri,rasio utang terhadap GDP itu diatur di Undang-Undang Keuangan Negara No. 17 tahun 2003
Di sana disebutkan, jika maksimal rasio
utang yang dibolehkan itu adalah 60 persen dari GDP.
Sekarang, kita bahas pertanyaan berikutnya
Kalau misalnya hampir semua negara itu ngutang,termasuk negara-negara maju
terus yang ngutangin siapa?
Nah, yang memberi Utang negara itu bisa jadi dari dalam negeri, bisa juga dari luar negeri.jika dari dalam negeri, negara itu bisa berutang kepada rakyatnya sendiri dengan menjual surat berharga atau obligasi
kepada masyarakat, perusahaan maupun bank komersil di pasar keuangan atau pemerintah juga bisa menjual Surat Berharga Negara ke Bank Sentral yang biasa dikenal dengan kebijakan quantitative easing.
Nah, untuk utang ke luar negeri, atau biasa
disebut dengan external debt.ini bisa bersumber dari banyak pihak Misalnya nih, surat berharga atau obligasi tersebut dibeli oleh negara lain seperti perusahaan asing, sampai bank sentral atau bank komersil di negara lain.
Selain itu, sumber pinjaman eksternal juga bisa didapat dari international financial institution ibarat IMF, World Bank, European Investment Bank,Islamic Development Bank, dll.
Nah, institusi keuangan internasional ini
adalah lembaga yang dibentuk oleh satu
atau sekelompok negara dan patuh pada hukum internasional.Cikal bakal dari lahirnya institusi ini berasal dari Bretton Woods Agreement tahun 1944.
Saat itu, tujuan pendirian institusi keuangan ini adalah untuk pemulihan ekonomi dunia
setelah Perang Dunia II.setiap institusi keuangan internasional itu biasanya punya peran yang beda-beda.
Misalnya IMF, mereka tuh fokus untuk
jaga stabilitas dari nilai mata uang dunia. Sementara, World Bank itu berperan sebagai sumber dana pembangunan negara-negara berkembang.Institusi keuangan ini juga bisa
dikategorikan sebagai bank bilateral ataupun bank multilateral.Bank bilateral itu dibuat oleh satu negara dengan tujuan memberi pendanaan ke negara-negara berkembang
atau biasa disebut dengan emerging market.
Sementara, bank multilateral itu
dikembangkan oleh sekelompok negara buat mengasih pinjaman ke negara-negara anggotanya dan juga negara berkembang.Sampai di sini mungkin kamu bertanya-tanya Institusi keuangan itu sumber uangnya dari mana sih?
Kok bisa ya punya uang yang sangat banyak?
sampai bisa ngutangin banyak negara?Lembaga keuangan internasional itu kontribusinya berasal dari negara-negara anggota.Umumnya nih, negara yang ekonominya maju itulah yang punya kontribusi besar.
Misalnya nih, institusi Islamic Development Bank Anggotanya tuh terdiri dari 57 negara
Yang mana, Indonesia merupakan
salah satu negara anggota dengan shareholder yang cukup besar,
yaitu 2,25 persen atau berkontribusi sebesar 1,1 miliar dollar Amerika.
Di sisi lain, institusi keuangan ini juga
dapat sumber uang dari pengembalian utang negara,plus bunga yang udah jatuh tempo
Jadi bisa diibaratkan, institusi keuangan
internasional itu seperti sebuah koperasi
yang skalanya itu sangat besar sampai ke skala negara.
Nah, itu adalah penjelasan terkait utang negara Semoga dengan tulisan ini bisa bermanfaat buat kamu.
Tag: apakah semua negara memiliki hutang
semua negara berhutang
Pada Topik Tulisan Artikel ini, aku mau bahas secara Lengkap tentang Utang Negara Serta Cara Menghitung Utang Negara .Dimana,Utang negara ini sendiri tuh mencakup dari utang pemerintah dan juga utang swasta.
Bendera Negara Internasional |
Sebelum Lanjut, aku akan bahas terlebih dahulu spesifik tentang utang luar negeri sebuah negara terhadap negara lain sampai lembaga internasional atau kalau dalam istilah ekonomi disebut dengan EXTERNAL DEBT.
Nah, sebelum bahas tentang ini,Saya Mau ingatkan dulu kalau topik terkait utang negara itu agak sensitif buat dibahas.Jadi, aku mau tegaskan dulu, jika Artikel ini
BUKAN Ditulis Untuk menyalahkan pihak mana pun atau buat kepentingan politik apa pun.
artikel ini dibuat hanyalah semata-mata buat tujuan edukasi yang pastinya berdasarkan data dan fakta yang ada.
Baca Juga: Mengetahui Fungsi Dan Peran Bank Sentral Dalam Perekonomian Suatu Negara
Selain itu, konteks utang negara
yang dibahas di sini tidak terbatas pada negara Indonesia saja tapi juga berlaku secara global.
Oke, mari kita Bahas secara Lengkap:
Apakah Kamu tahu, lebih dari 90% negara
di dunia ini punya utang?Termasuk negara-negara yang dianggap paling maju dari sisi ekonomi seperti Amerika, China, Jepang, Inggris,Jerman, Kanada, dll.
Semuanya itu punya utang luar negeri Bahkan, negara-negara maju yang tadi aku sebutkan itu termasuk negara yang jumlah utangnya terbesar di dunia.
Ada nggak sih negara yang
Tidak punya utang sama sekali?Jawabannya Ada, tapi jumlahnya itu sangat sedikit Contohnya nih: Brunei, Vatikan, Andorra dan beberapa negara kecil atau teritori independen lainnya.
Baca Juga: Pengertian Redenominasi,Tujuan Dan Dampaknya
Nah sekarang pertanyaannya,
kenapa sebagian besar negara itu mengutang atau memiliki Utang?Terus, kalau semua negara maju mengutang,yang memberi Utang siapa dong?
Oke, untuk menjawab semua itu,aku harus jelasin dulu,bedanya utang negara sama utang pribadi yang biasa kita lakukan sehari-hari.
Kalau kita sebagai masyarakat, biasanya kita
ngutang itu kalau lagi kepepet dan tidak punya uang,Entah mengutang ke pinjaman online atau mengutang ke warung dan ke warteg.
Makanya , kalau di masyarakat awam kayak kita utang itu biasanya dipersepsikan sebagai hal yang negatif
Dalam skala negara, perspektifnya itu berbeda.Utang itu tidak identik sama negara miskin atau tindakan yang malu-maluin.Kamu bisa cek sendiri, bahwa negara-negara yang ekonominya maju dan sejahtera malah punya jumlah utang yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Baca Juga: Pengertian Dan Penyebab Terjadinya Resesi Ekonomi Pada Suatu Negara
Nah, di sini kita harus mengerti dulu jika utang dalam skala negara itu tidak selalu
karena negaranya miskin atau negaranya tidak bisa produktif.Justru, utang dalam skala negara itu bisa dipakai buat mengakselerasi atau mempercepat kemajuan sebuah negara.
Dengan catatan, rasio utangnya itu harus sehat dan wajar,penggunaan atau alokasi dananya juga harus bisa dipertanggung-jawabkan.
Maksudnya 'bisa dipertanggung-jawabkan'
tuh gimana sih?Maksudnya, utang tersebut dialokasikan untuk pengembangan sektor-sektor produktif yang nantinya bisa mendatangkan uang untuk negara sekaligus bisa bermanfaat juga buat masyarakat.
Dengan mengalokasikan utang buat sektor produktif suatu negara itu jadi punya kapasitas buat mengembalikan utang tersebut sekaligus mempercepat kemajuan negaranya.
Hal ini biasa dilakuin oleh banyak negara di dunia Jadi tidak terbatas pada negara Indonesia saja tapi juga termasuk negara-negara maju dan negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Mengatur Keuangan Di saat Krisis Ekonomi
Sekarang mungkin kamu penasaran bagaimana sih caranya kita mengukur utang suatu negara itu?apakah masih sehat dan wajar atau tidak?
Nah, salah satu alat ukur yang populer adalah menggunakan rasio utang terhadap GDP atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Singkatnya, kita itu membandingkan jumlah utang dengan jumlah produktivitas negara yang bersangkutan
Cara menghitungnya yaitu, jumlah utang dibagi dengan GDP satu tahun dikali 100%
Bisa dibilang, rasio utang terhadap GDP ini bisa mencerminkan kapasitas atau kemampuan negara dalam membayar utangnya.
Misalnya Thailand: Rasio utang negara
Thailand terhadap GDP-nya tuh 33% di tahun 2017 Artinya, Thailand tuh punya utang sebesar 33% dari kemampuan produktivitas negaranya selama satu tahun
Ibaratnya nih, total pendapatan kamu
dalam setahun itu 100 juta rupiah Nah, utang yang kamu punya itu 33 juta rupiah.Dengan rasio tersebut, kita jadi bisa lihat Sebesar apa jumlah utang negara kalau dibandingkan sama kemampuan produktivitas negara yang bersangkutan.
Negara apa aja yang rasio utang terhadap GDP-nya tinggi?Misalnya, Belanda, 522 persen.Singapura, 453 persen.Inggris, 313 persen.Jerman, 145 persen.Amerika, 115 persen.Dan lain-lain.
Contoh negara yang rasio utangnya kecil
adalah?Misalnya Nigeria, cuma 3 persen.China, di angka 15 persen.dan India 19 persen.
Terus, kalau Indonesia sendiri gimana?
Berapa sih rasionya?Terhitung bulan Mei 2020 lalu rasio utang Indonesia berada di posisi 34,5 persen dari GDP.
Semoga sekarang kamu jadi lebih paham
Bagimana cara mengukur apakah utang negara itu masih wajar atau udah terlalu besar.
Jadi, jangan kaget dulu jika mendenger
utang negara tuh udah sekian triliun
Kalau disebut nominal begitu kan kesannya utangnya tuh terlihat sangat besar di mata kita yang cuma rakyat biasa.
Yang perlu dicek lebih lanjut adalah
bagaimana rasio utangnya terhadap GDP
dan juga indikator lainnya seperti primary balance di APBN.
kalau di Indonesia sendiri,rasio utang terhadap GDP itu diatur di Undang-Undang Keuangan Negara No. 17 tahun 2003
Di sana disebutkan, jika maksimal rasio
utang yang dibolehkan itu adalah 60 persen dari GDP.
Sekarang, kita bahas pertanyaan berikutnya
Kalau misalnya hampir semua negara itu ngutang,termasuk negara-negara maju
terus yang ngutangin siapa?
Nah, yang memberi Utang negara itu bisa jadi dari dalam negeri, bisa juga dari luar negeri.jika dari dalam negeri, negara itu bisa berutang kepada rakyatnya sendiri dengan menjual surat berharga atau obligasi
kepada masyarakat, perusahaan maupun bank komersil di pasar keuangan atau pemerintah juga bisa menjual Surat Berharga Negara ke Bank Sentral yang biasa dikenal dengan kebijakan quantitative easing.
Nah, untuk utang ke luar negeri, atau biasa
disebut dengan external debt.ini bisa bersumber dari banyak pihak Misalnya nih, surat berharga atau obligasi tersebut dibeli oleh negara lain seperti perusahaan asing, sampai bank sentral atau bank komersil di negara lain.
Selain itu, sumber pinjaman eksternal juga bisa didapat dari international financial institution ibarat IMF, World Bank, European Investment Bank,Islamic Development Bank, dll.
Nah, institusi keuangan internasional ini
adalah lembaga yang dibentuk oleh satu
atau sekelompok negara dan patuh pada hukum internasional.Cikal bakal dari lahirnya institusi ini berasal dari Bretton Woods Agreement tahun 1944.
Saat itu, tujuan pendirian institusi keuangan ini adalah untuk pemulihan ekonomi dunia
setelah Perang Dunia II.setiap institusi keuangan internasional itu biasanya punya peran yang beda-beda.
Misalnya IMF, mereka tuh fokus untuk
jaga stabilitas dari nilai mata uang dunia. Sementara, World Bank itu berperan sebagai sumber dana pembangunan negara-negara berkembang.Institusi keuangan ini juga bisa
dikategorikan sebagai bank bilateral ataupun bank multilateral.Bank bilateral itu dibuat oleh satu negara dengan tujuan memberi pendanaan ke negara-negara berkembang
atau biasa disebut dengan emerging market.
Sementara, bank multilateral itu
dikembangkan oleh sekelompok negara buat mengasih pinjaman ke negara-negara anggotanya dan juga negara berkembang.Sampai di sini mungkin kamu bertanya-tanya Institusi keuangan itu sumber uangnya dari mana sih?
Kok bisa ya punya uang yang sangat banyak?
sampai bisa ngutangin banyak negara?Lembaga keuangan internasional itu kontribusinya berasal dari negara-negara anggota.Umumnya nih, negara yang ekonominya maju itulah yang punya kontribusi besar.
Misalnya nih, institusi Islamic Development Bank Anggotanya tuh terdiri dari 57 negara
Yang mana, Indonesia merupakan
salah satu negara anggota dengan shareholder yang cukup besar,
yaitu 2,25 persen atau berkontribusi sebesar 1,1 miliar dollar Amerika.
Di sisi lain, institusi keuangan ini juga
dapat sumber uang dari pengembalian utang negara,plus bunga yang udah jatuh tempo
Jadi bisa diibaratkan, institusi keuangan
internasional itu seperti sebuah koperasi
yang skalanya itu sangat besar sampai ke skala negara.
Nah, itu adalah penjelasan terkait utang negara Semoga dengan tulisan ini bisa bermanfaat buat kamu.
Tag: apakah semua negara memiliki hutang
semua negara berhutang