Olahaninternet.My.id. Sumatera Utara.Harga Getah Pinus Sumatera Pohon pinus adalah Salah satu kekayaan Alam yang memiliki beragam manfaat Untuk Kehidupan Manusia.Penyebaran pohon pinus dapat ditemukan di indonesia khususnya Pulau jawa Dan Pulau Sumatera.
Kegunaan pohon pinus banyak digunakan oleh perusahaan Sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk seperti:Getah pinus yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti Cat,Pelapis Ban,Sabun,Deterjen dan digunakan pula untuk kesehatan sebagai bahan pembantu untuk obat pereda Stres Bagi Manusia.
Kesempatan emas ini pun kini telah dinikmati oleh masyarakat dalam lima tahun terakhir ini,khususnya warga Kecatan Pamgaribuan,seperti Rahut Bosi,pansurnatolu,lobugala,garoga,sipahutar,dan beberapa Lokasi lainya di Tapanuli Utara.
Harga Getah Pinus yang semakin meroket dari waktu ke waktu Kini Perekonomian Masyarakat Desa Rahutbosi Semakin Meningkat karena Persediaan Pohon pinus di alam sumatera masih Sangat melimpah.
Ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memgembangkan nilai ekonomi,karena Belakangan Terakhir ini,pekerjaan ini semakin Di tekuni masyarakat,dimana sebelumnya Pekerjan Sehari-hari yang biasa dilakukan lebih condong Ke pertanian seperti bercocok tanam.
|
salah satu pekerja Aktif penderes getah Pinus Di Desa Rahutbosi(picture Of Bataknese.olahaninternet.my.id) |
Namun seiring meningkatnya permintaan akan kebutuhan berbagai perusahaan industri yang menggunakan Bahan Baku maupun sebagai campuran produksi dari Getah pinus ini,Pekerjaan menderes Getah pinus ini makin meningkat terutama di desa Rahutbosi sekitarnya.
Dengan Permintaan Yang semakin tinggi,maka harga per kilogram juga ikut Naik,dimana sekarang Harga Getah Pinus Rata-rata per/Kg di bulan Oktober 2021 yaitu Rp 15.000,- Kini semakin meroket dengan menduduki harga Rp17.000-18.500,-.
Masyarakat Desa Rahutbosi yang Mayoritas Suku Batak mengaku sangat merasa terbantu dengan Adanya pekerjaan Menderes Getah Pohon pinus ini dimana Mereka rata-rata bisa memanen getah hampir 70 sampai dengan ratusan kilo perminggunya.
Menurut pengakuan dari beberapa warga desa rahutbosi yang tidak kami sebutkan namanya,mereka mengaku untuk saat ini lebih suka bekerja sebagai penderes getah pinus,selain harga yang luamayan tinggi pekerjaan ini lebih mudah dilakukan dari pekerjaan bercocok tanam.
Warga rahutbosi menyebutkan bahwa untuk Mengurus Satu jenis Tanaman dalam pertanian jauh lebih susah dibandingkan bekerja sebagai penyadap getah pinus.
"Jika dalam bertani seperti bercocok tanam berupa jagung,padi,nenas,kopi dan lain sebagainya,kami harus mengeluarkan modal untuk pembelian Mulai dari bibit sampai dengan pupuk hingga perawatan,jika Cuaca buruk kadang hasilnya tidak sesuai dengan modal yang sudah dikeluarkan ungkap salah seorang warga.
Beda dengan Proses penyadapan getah pinus ini,Dimana segala Bahan yang kami butuhkan untuk pekerjaan ini sudah disiapkan oleh Toke atau pengepul getah ini meskipun Harus Membeli,namun itu bisa dipotong setelah Getah di Kumpulkan oleh toke atau pengepul.Seperti goni,pelastik,cuka kimia sampai Alat pembuka kulit dari pohon pinus,tambahnya.
Untuk tahap Awal dalam pekerjaan menderes getah pohon ini,Warga rahutbosi biasanya menyebutkan ini "Makkoak"itulah bahasa yang akrab disebutkan untuk mereka.
Langkah awal adalah dengan mengelupas kulit pohon pinus dengan jarak sekitar satu sampai dua jengkal jari antara lobang yang satu ke lobang yang lain dalam satu pohon pinus,ini dilakukan untuk menjaga kelestarian alam dan tidak menimbulkan kerusakan pada pohon pinus tersebut.Setelah Ketinggian Lobang mencapai kurang lebih 2½ meter Maka Pohon pinus ini akan dibiarkan supaya kulinya bisa tertutup lagi meskipun memakan waktu yang lumayan lama,untuk Pohon pinus yang baru di dederes,kita biarkan satu minggu,setelah pori-pori pohon ini terbuka,disitulah proses penyiraman Dengan menggunakan Cairan Cuka Kimia.
Sejauh ini banyak masyarakat desa rahut bosi yang biasa bekerja di sawah maupun ladang mengalihkan pekerjaanya menjadi penderes getah pinus.
Penampung getah pinus ini juga ada di kampung ini,ada pengepul dari desa ini ada juga dari daerah lain seperti Sipahutar,Garoga,Aeknauli,pansurnatolu,dan lokasi daerah lainya.
Dengan Harga Getah pinus yang kini meroket membuat Warga semakin bersemangat.Dimana sebelumnya masyarakat disini hanya bekerja sebagai petani,Cabe,kopi,jagung,dan nenas.
Saat ini pengahasilan warga bisa mencapai 1 juta hingga 2 juta perbulan,bahkan bagi sebagian masyarakat yang memiliki lahan pohon pinus yang luas mereka bisa menghasilkan sampai 4 juta perbulan.
Masyarakat berharap Harga ini tetap bertahan bahkan naik lagi,supaya Ekonomi maupun kelayakan Hidup semakin meningkat dan terkendali terlebih dengan Dampak Musibah Covid 19 ini yang benar-benar mengurangi priduktivitas masyarakat.
Kami warga masyarakat Rahut bosi berharap pekerjaan ini berlangsung terus dari waktu ke waktu tanpa keterbatasan,karena dengan Pekerjaan penyadapan getah pinus ini warga Rahutbosi sangat terbantu terutama pada kebutuhan hidup kami ungkap salah seorang warga yang bernama Anton Gultom.dimana dalam beberapa tahun belakangan ini ia aktif sebagai penderes getah pohon pinus di Rahutbosi.
Selain Getah Pinus,Tanaman muda seperti Jagung Tomat,cabe juga di terapkan untuk menopang kestabilan Ekonomi masyarakat.
Dengan Masuknya Bibit jagung Premium seperti Vioner juga turut membantu petani,rata-rata rumahtangga memiliki penghasilan dari jagung yang harganya juga belakangan ini Naik hingga Rp 4.500,-/kg pada bulan Oktober 2021.
Semoga dengan Naiknya Nilai ekonomi Hasil pertanian ini,kedepanya semakin bisa juga menaikkan kesejahteraan Masyarakat Sumatera Utara,diharapkan dengan bantuan dari pihak terkait seperti Pemerintah dapat melirik sektor pertanian di Tapanuli utara ini.
Editor:Doharman Gultom