langkah awal dalam berinvestasi yang perlu Kamu Pahami

 Selamat Datang kembali Di berita berbagai seputar bisnis dan keuangan.di pembahasan Topik Artikel kali ini, aku mau bahas langkah pertama atau langkah awal dalam berinvestasi yang perlu Kamu Pahami.


Buat kamu yang sampai sekarang belum mulai investasi,udah mulai tapi masih sekadar coba-coba tanpa perencanaan yang jelas atau masih bingung langkah awal yang bener tuh gimana,tulisan ini bakalan cocok buat kamu.


Mungkin kamu sudah sering dengar kalau harga dan biaya kebutuhan hidup terus naik dan kita tidak bisa selamanya cuma bergantung sama pemasukan uang yang kita dapetkan dari bekerja.

langkah awal dalam berinvestasi yang perlu Kamu Pahami
langkah awal dalam berinvestasi yang perlu Kamu Pahami


makanya, kita perlu berinvestasi supaya seenggaknya uang simpanan kita bisa terus bertumbuh,ngimbangin kenaikan harga dan kebutuhan hidup di masa depan.


masalahnya, gimana sih langkah-langkah awal yang tepat dalam berinvestasi?


 Dari awal Tahap blog ini dibikin, udah banyak banget yang nanya ke kami tentang langkah awal buat berinvestasi.ada yang nanya,mending investasi saham atau reksa dana ya ada juga yang nanya kalau mahasiswa sebaiknya investasi dimana sih atau kalau udah umur 30tahunan itu cocoknya investasi apa, dan lain sebagainya.


Hmmmm... kalo ditanya gitu, sebetulnya agak susah ya buat ngasih jawaban yang langsung tepat sasaran.Soalnya, setiap orang itu punya latar belakang kondisi yang beda-beda.


Bahkan kalo financial advisor profesional ditanya rekomendasi investasi,pasti mereka bakal minta client-nya buat nyeritain latar belakang kondisi keuangan dan tujuan investasi mereka.


Kenapa gitu? karena keputusan buat investasi ke mana dan berapa alokasinya itu sangat dipengaruhi sama seberapa besar pendapatan kamu,berapa besar tanggungan kamu, berapa lama lagi usia produktif kamu, dll.


Tentunya, orang yang masih single, produktif, dan belum berkeluarga bakal punya pendekatan investasi yang berbeda sama katakanlah seorang ayah dengan 2 anak yang 10 tahun lagi bakal masuk usia pensiun.


Selain itu, kondisi psikologis setiap orang jg mempengaruhi pilihan investasi yang cocok buat mereka.


buat orang yang memang risk-taker dan punya mental yang kuat pas liat naik turunnya nilai aset investasi tentu punya pilihan investasi yang beda sama mereka yang gak suka ngambil risiko besar dan pengennya investasi yang aman aja. pelan, yang penting bertumbuh.


Kamu perlu tahu nih, ada instrumen investasi high risk atau risikonya tinggi,

tapi potensi keuntungannya tinggi juga, contohnya saham. di sisi lain, ada yang risikonya rendah tapi potensi keuntungannya juga gak akan bisa terlalu besar, contohnya deposito.


Sementara ada juga yang di tengah-tengah, risikonya moderat dan potensi keuntungannya juga moderat, contohnya reksa dana pendapatan tetap


Wah, ternyata jenis investasi ada macem2 ya. Yup memang beragam banget.


Nah, kamu juga harus paham, bahwa setiap orang itu bukan berarti harus milih satu jenis investasi doang.


Misalnya, kalo aku orangnya risk taker, apa aku harus milih semua jenis investasi berisiko tinggi? ya gak juga terus harus gimana dong?


terlepas apakah kita orangnya risk taker, moderat, ataupun mau yang aman-aman aja,


 kita sebaiknya membagi alokasi investasi kita secara proporsional sesuai dengan tipe investasi yang cocok sama kita,misalnya kalau kamu seorang risk taker,kamu bisa bikin alokasinya 55% investasi yang high risk,30% yang moderat, dan 15% yang low risk.


 Atau misalnya kamu tipe orang ga mau ambil terlalu banyak risiko, kamu bisa alokasikan 60% dana kamu di investasi yang low risk, 30% moderat, dan 10% high risk.


sekarang, kita udah mulai ada gambaran, langkah awal yang tepat dalam berinvestasi itu kayak gimana.


yang pertama kita perlu evaluasi dulu kondisi keuangan kita yang kedua kita perlu tau dulu, kita itu tipe investor yang kayak gimana sih dan yang ketiga kita perlu ngatur proporsi alokasi investasi kita.


itulah langkah awal yang tepat dalam berinvestasi,cuma memang kebanyakan para investor itu langkah awalnya langsung main coba-coba begitu aja.


 makanya ga jarang investor pemula yang kapok karena rugi besar di saham atau bahkan kriptocurrency.


 Kebanyakan mereka rugi dan kapok ya karena mereka ga bisa ngukur profil risiko diri sendiri dan mungkin sama sekali nggak ngasih proporsi alokasi investasi jadi beberapa bagian.


Nah, buat kamu yang baru mau mulai berinvestasi, bakalan jauh lebih praktis buat mulai investasi di reksa dana. setelah dari reksadana baru kamu bisa coba-coba explore di instrumen investasi yang lain. Emang kenapa sih sebaiknya mulai dari reksadana dulu? Alasannya sebetulnya sederhana.


pertama, reksadana ga butuh modal besar. cuma dengan 100 ribu aja kamu udah bisa mulai berinvestasi. jadi cocok buat pemula yang masih dalam tahap belajar yang ke kedua, reksadana itu pencairannya fleksibel.


 jadi kamu bisa request cairin dana kamu kapan aja, paling tunggu 2-3 hari kerja, uangnya udah ditransfer ke rekening kamu.


ini cocok buat pemula yang masih dalam tahap eksplorasi belajar.


ketiga, reksadana itu nawarin jenis investasi dengan berbagai tipe risiko. ada yang risikonya tinggi, rendah, dan moderat.


jadi buat kamu yang mau coba praktekin bikin komposisi alokasi investasi, bakalan enak banget kalo di reksadana.


keempat, reksa dana itu adalah campuran dari berbagai jenis instrumen investasi yang udah diseleksi dan disusun sama manajer investasi yang profesional.


Nah, buat kamu penasaran sama jenis-jenis reksadana, kamu bisa baca di artikel Belajar Saham.


Oke, kita udah tau langkah yang bener buat mulai investasi, kita juga udah tau kalo reksadana itu adalah tempat berinvestasi

yang cocok buat pemula yang mau mulai investasi.


sekarang masalahnya bagaimana kita bisa ngejalanin 3 langkah yang udah aku sebutin sebelumnya secara mandiri?


untungnya di zaman modern kayak sekarang, teknologi udah lumayan bisa bantuin kita buat mulai langkah investasi yang bener,tanpa perlu berkonsultasi langsung ke financial advisor.


Misalnya, di aplikasi bibit yang udah populer banget sebagai platform buat beli reksa dana.


 Kalo aku lihat, bibit ini punya concern yang bagus buat menuntun para pemula dalam berinvestasi,khususnya investasi reksa dana.


sejauh yang aku tau, baru bibit aja yang menerapkan asesment buat mengidentifikasi bagaimana profil keuangan kita.


sekaligus bantuin nyari tau, kita tuh tipe investor kayak gimana sih kita bakal dipandu pake kuesioner yang nanyain berapa pendapatan kita, jumlah tanggungan kita, reaksi kita terhadap fluktuasi harga investasi, dll.


Berdasarkan asesment tsb, bibit punya fitur Robo Advisor yang bisa ngasih kita rekomendasi proporsi alokasi investasi yang tepat buat kita.


 Berapa persen yang dialokasiin buat investasi low risk, berapa persen yang moderat, dan berapa persen yang high risk.


Kalo aku lihat, basis perhitungan Robo Advisor buat ngasih saran alokasi investasi tuh ga asal-asalannya ya, tapi emang berdasarkan riset dari modern portfolio theory yang dikembangin sama ekonom Harry Markowitz.


buat kamu yang belum tau, Harry Markowitz itu adalah seorang ekonom yang fokus penelitiannya di teori optimasi portfolio investasi.


 Dia bikin formulasi model matematika yang disesuain sama profil risiko, dengan harapan bisa mengoptimalkan keuntungan si investor.


Harry Markowtiz ini juga pernah ngeraih nobel di bidang ekonomi tahun 1990


dan juga merupakan murid langsung dari ekonom legendaris, yaitu Milton Friedman. rekomendasi dari bibit ini ga wajib kamu ikutin ya, kamu juga bisa kok punya komposisi sendiri  kalau kamu pengen bikin komposisi versi kamu sendiri. Tapi senggaknya, langkah awal kamu dalam berinvestasi itu dimulai dengan benar. Bukan cuma asal-asalan nyimpen uang kamu di produk investasi yang kamu gak mengerti.


selain menentukan proporsi alokasi sesuai profil risiko, di bibit, kamu juga bisa bikin portofolio investasi sesuai dengan tujuan dan target investasi kamu misalnya nih, kamu mau naik haji 3 taun lagi, biayanya sekitar 50 jutaan. bibit bisa bantu ngitung,kira kira perbulan kamu harus investasi berapa supaya targetnya bisa tercapai.


nah, buat kamu yang tertarik mulai investasi khususnya reksadana, kamu bisa coba pake aplikasi bibit yang bisa di download melalui playstore.


buat kamu yang mungkin sama sekali belum tau tentang bibit, bibit itu adalah aplikasi sejuta umat buat beli reksadana, karena memang yang download aplikasinya literally udah lebih dari 1 juta orang.


dan kualitas aplikasi bibit ini tercermin di rating aplikasinya yang tergolong tinggi buat aplikasi yang udah didownload lebih dari sejuta orang.


untuk keamanan, yang pasti blog olahan internet gak pernah merekomendasiin platform yang gak terdaftar dan diawasi OJK, jadi pastinya bibit udah lolos kategori itu.


oya mungkin sekarang kamu bertanya-tanya, kalo amit-amit suatu saat bibit tutup, terus gimana dong nasib reksadana kita?


tenang, uang kamu itu disimpan di bank kustodian, bukan disimpen sama bibit dan aset investasi kamu tercatat di ksei.


jadi, kalo bibitnya tutup atau bahkan bangkrut, aset reksadana kamu tetep aman


Oke deh, segitu aja pembahasan aku kali ini, semoga jadi insight yang bermanfaat. buat kamu yang baru mau nyoba berinvestasi, selamat memulai langkah awal kamu!


dalam jangka pendek, mungkin gak akan terlalu keliatan hasilnya.tapi dalam jangka panjang, uang kamu akan selalu bertumbuh


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak